Sabtu, Juli 02, 2011

Es Itu Adalah Waktu

Es yang ada di kulkas abadi di tempatnya. Namun, suatu saat ia harus keluar dan digunakan untuk berbagai keperluan. Lambat laun, ia akan mencair dan habis tidak bersisa. Sama halnya dengan waktu. Waktu layaknya es yang ada harus kita gunakan, kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya agar cairnya tidak sekedar cair belaka tanpa manfaat yang berarti.
Dalam 1 minggu yang tersisa, kita harus memaksimalkan semua yang kita miliki. Tidak perlu dijabarkan layaknya rumus ilmu pasti, alasan mengapa kita melakukannya. Jawaban itu pasti ada di hati kita. Dengan bermacam-macam sudut pandang yang berbeda-beda. Karena kita memiliki latar belakang, setting, dan suasana hati yang berbeda.
Banyak mungkin yang tidak nyaman dengan kehadirannya. Tapi dari ketidaknyamanan itu akan dihasilkan keberhasilan. Untuk lebih mudah, ubahlah ketidaknyamanan itu.
Ketidaknyamanan itu datang dari mental yang lemah. Mental tahu yang dipresto. Hal itu akan menyumbat pembuluh semangat dan harapan kita. Ujian nasional bukanlah wabah yang harus ditakuti. Ia hanyalah siklus untuk menghasilkan generasi pilihan. Seperti seleksi alam, yang kuat yang bertahan. Bangsa kita butuh orang pilihan untuk bangkit dari keterpurukan ini kawan!
Jadikan tekanan pelecut semangat. Guru kita sebagai katalisator yang hebat telah memoles kita menjadi cerdas. Tambah konsentrasi belajar individu. Lanjutkan dengan memperluas potensi kolektif lewat belajar bersama. Saling mengingatkan, melengkapi, dan menguatkan. Dari sini akan timbul suhu kebersamaan yang semakin hangat. Gerakan kita makin cepat dan unstoppable.
Satukan arah gerak kita. Lambungkan semangat kita ke titik yang paling jauh. Maka akan tercipta momen dengan gaya yang paling hebat yang pernah dimiliki 47. Jangan kita punya semangat juang yang kecil, sehingga ketakutan menenggelamkan kita. Rubah itu semua. Sehingga kita dapat muncul ke permukaan prestasi yang membanggakan almamater kita.
Integralkan semangat menjadi berpangkat tidak terhingga. Diferensialkan hal-hal yang mengganggu konsentrasi kita selain untuk UN. Eliminasi segala keluh dan kesah kita. Subtitusikan dengan doa, ibadah, dan perbanyak mengingat-Nya. Semoga itu semua menjadi rusuk-rusuk semangat kita karena kita tahu, hidup ini bukan grafik yang hanya menanjak.
Sekarang es itu ada di kita. Terserah mau dicairkan untuk hal yang berguna atau kurang berguna. Karena manfaatnya kelak yang merasakan adalah kita.
sebagai salah satu pengurus (kalo bima mah pembesar, dan si audy petinggi. halah2 :D) 12IPA3, maaf kalau sering ada salah ucapan, tindakan, apalagi muka gua yang 'salah' :D selama kita bersama.
ga sabar untuk menanti saat dimana sukses akan kita rengkuh bersama ;)

Sabtu, November 27, 2010

Jumat, November 26, 2010

Cara Tuhan Bekerja Begitu ಮಿಸ್ತೆರಿಉಸ್ (Oleh M. Abie Zaidannas)

Tuhan bekerja dengan cara yang misterius, begitu unik.

Banyak pertanyaan yang muncul di benakku akhir-akhir ini, pertanyaan yang begitu frontal dan nakal. Aku berpikir pasti ada maksud mengapa aku dilahirkan di sini, di Indonesia, dan pasti ada maksud kenapa aku hidup sebagai seorang Muslim, sebagai seorang mahasiswa, semua jalan hidup yang telah kulalui pasti Tuhan memiliki misi dan tujuan tertentu.

Aku bertanya-tanya, mengapa aku lahir di sini di Indonesia sebagai seorang Muslim yang jalan hidupku begitu penuh gejolak, setidaknya begitulah Tuhan menggariskannya. Tuhan tidak menggariskanku untuk lahir sebagai seorang komunis di Korea Utara sana, atau Tuhan tidak menggariskanku untuk menjadi mujahidin di Palestina sana dan semua pasti ada maksud tertentu yang harus kupahami supaya kelak hidupku bisa bermanfaat untuk banyak orang, dan tidak berujung di neraka sana.

Mungkin ini tugasku, tugas semua manusia untuk mencari kembali tujuan hidupnya, maksud-maksud mengapa Tuhan mengirimnya dalam hidup karena tidak mungkin Tuhan menciptakan segala sesuatu dengan sia-sia.

Cepat atau lambat, sesegera mungkin aku harus mencari apa maksud Tuhan mengirimku di sini...

sumber: http://www.facebook.com/note.php?created&¬e_id=448915761805